Muara Teweh – Keterbatasan ekonomi kerap kali menjadi salah
satu kekhawatiran tersendiri saat salah satu anggota keluarga sakit dan
dihadapkan dengan biaya pengobatan yang tidak terduga besarnya.
Namun, bagi Felisitas Andriani (51), salah seorang warga
Desa Sei Rahayu I, Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan
Tengah, hal tersebut tidak lagi menjadi masalah karena dirinya sekeluarga telah
terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menemani anaknya, Maria (15) menjalani pengobatan dari sakit
Demam Berdarah (DBD) dan sudah dirawat hingga 10 hari di RSUD Muara Teweh,
Felisitas mengakui kehadiran Program JKN sangat berarti untuk memberikan
kepastian pengobatan anaknya.
“Dari Desa Sei Rahayu I, saya ke RSUD Muara Teweh untuk
mengantar anak perempuan saya berobat sakit DBD, karena demam tinggi dan
menggigil saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) kemudian di cek darah dan
ternyata memang benar hasilnya trombositnya rendah,” ucapnya saat ditemui di
ruang rawat inap anak RSUD Muara Teweh, Senin (13/5/2024).
Saat itu, ia juga tidak menyangka dirinya sekeluarga sudah
terdaftar dalam Program JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN.
“Dengan uang di dompet yang terbatas, saya juga tidak tahu
ternyata sudah terdaftar dalam Program JKN yang ditanggung dari pemerintah,
saat menunjukkan Kartu Keluarga dan di cek Nomor Induk Kependudukan (NIK)
ternyata sudah terdaftar dan bisa dijamin dari Program JKN,” tambahnya.
Dengan profesinya sebagai petani sawit, dirinya tidak dapat
membayangkan besarnya biaya apabila dibayar secara umum.
“Kalau bayar sendiri mungkin akan terasa sangat berat,
dengan adanya Program JKN, saya sangat bersyukur dari rawat inap selama ini dan
obat-obatan sudah ditanggung sepenuhnya,” ungkapnya.
Setelah menjalani rawat inap selama 10 hari tersebut,
Felisitas juga terkesan dari layanan JKN yang diberikan oleh RSUD Muara Teweh.
“Perawatnya sangat peduli, kalau ada yang diperlukan dengan
sigap membantu, dokternya juga setiap pagi melakukan pengecekan kondisi
kesehatan dan menanyakan perkembangan kondisi kesehatan anak saya,” Kata
perempuan yang berdarah asli dari Nusa Tenggara Timur (NTB) ini.(rif/red/AF)
Tidak ada komentar