Fakta Pembahasan APBD Perubahan Terungkap, 11 Anggota Dewan Tidak Minta Pembahasan Seluruh Dinas

Muara Teweh – Fakta boikot APBD Perubahan 2024 oleh 11 anggota dewan terus terungkap. Kali ini, Anggota DPRD Barito Utara, Taufik Nugraha membeberkan apa yang terjadi dalam rapat pembahasan APBD perubahan dan paripurna dewan.

Mantan calon Bupati Barito Utara tahun 2018 itu menyampaikan, dirinya mengikuti langsung  rapat. Namun tidak menemukan saat pembahasan ada yang tidak setuju.

Taufik mengutarakan, dalam rapat pembahasan pertama ada dua dinas yang dibahas. Setelah orientasi dewan di Palangka Raya, dilanjutkan rapat pembahasan kedua, ada permintaan diantara 11 anggota dewan itu, untuk seluruh dinas menyampaikan matrik.

“Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) lalu menyampaikan matrik seluruh dinas. Setelah itu, Ibu Ketua Dewan menanyakan apa lagi yang mau kita bahas. Tapi diantara 11 anggota dewan yang hadir rapat tidak ada permintaan untuk membahas seluruh dinas. Saya ada disitu dan mendengar semua,” tutur politisi PDIP yang pernah meraup 17 ribu suara dalam Pilkada 2018 ini, Minggu (13/10/2024).

Termasuk 11 anggota dewan itu, mereka hanya minta matrik seluruh dinas. Termasuk saudara Hasrat yang hadir dan ikut membuat kesimpulan rapat. 

“Kalau tidak ada kesepakatan, tidak akan keluar kesimpulan rapat. Karena tidak ada permintaan lagi untuk pembahasan, maka dibuat kesimpulan yang disepakati seluruh anggota dewan yang hadir pada saat itu,” ulasnya. 

Taufik pun menepis tuduhan pendukung Gogo-Helo yang menyebut, kalau seluruh APBD Perubahan dianggap menguntungkan atau banyak kepentingan salah satu paslon.

“Kalau benar ada kita minta tunjukkan yang mana anggaran yang disebut itu. Kalau bicara di pinggir nggak akan habis-habisnya. Tapi ingat kalau tidak terbukti bisa dibalik orang,” tegasnya.

Taufik meminta orang yang membuat tuduhan menyampaikan di dalam forum rapat dewan. Harusnya, jangan berkirim surat, namun datang ke paripurna, sampaikan interupsi dan minta ulang pembahasan.

Dia mencontohkan, dirinya pernah menyampaikan interupsi dalam paripurna seorang diri, karena tidak menyetujui adanya ritel Alfamart dan Indomaret berdiri di Muara Teweh. Keberatannya pun diterima, sehingga pada waktu itu, pemerintah daerah menunda dalam waktu yg cukup lama untuk dapat memberikan ijin Alfamart dan Indomaret berdiri di Muara Teweh.

“Sampaikan di paripurna pasti diulang pembahasan. Bukan dengan cara bersurat? Perlu di Ingat dewan itu bersifat kolektif kolegial,” tukasnya. 

Sebagai informasi, akibat boikot 11 anggota dewan pendukung Gogo-Helo, APBD Perubahan gagal disahkan. Imbasnya, penerimaan CPNS tidak dapat digunakan. Tidak lupa pula dalam kesempatan ini Taufik menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini kepada masyarakat Barito Utara.(Angf/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *